Halo sob, kali ini mau bagi info Fasad Unik Bata Berdome Dekoratif Seperti Kode Morse. Cari info berita arsitektur di Solo terbaru? Cekidot sob….
Info Arsitektur: Fasad Unik Bata Berdome Dekoratif Seperti Kode Morse
Arsitek Amerika Serikat, Morris Adjmi menggunakan bata berdome pada fasad untuk membangkitkan suasana sejarah New York. Dengan mengambil inspirasi dari gedung tenement yang dulunya menampung imigran Italia, ia menciptakan bangunan baru dengan fasad bata dekoratif yang berfungsi ganda. Grand Mulberry yang memiliki tujuh lantai berada di lingkungan Little Italy di Manhattan yang terkenal dengan sejarahnya.
Adjmi mengambil inspirasi dari sejarah dan arsitektur daerah tersebut, termasuk gedung tenement yang berasal dari abad ke-19 dan awal abad ke-20. Untuk elevasi menghadap jalan, ia merancang sudut bundar dan grid jendela persegi panjang yang dikelilingi oleh bata merah-orange. Pola yang unik seperti “kode Morse” diciptakan dengan menggunakan bata berdome.
Bata berdome diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan seperti fasad tiga bagian dari bangunan yang pernah berdiri di lokasi tersebut, sehingga menjadi “hantu bangunan masa lalu”, kata Adjmi. Lantai dasar bangunan terdiri dari ruang ritel dan museum Italia-Amerika yang baru, yang dijadwalkan akan dibuka pada tahun 2024. Sedangkan bagian atas bangunan berisi total 20 unit apartemen.
Menurut Adjmi, tujuan dari proyek ini adalah merancang bangunan yang kontekstual namun tetap terlihat modern. Dengan memberikan penghormatan pada tenement ala Italia yang terdapat dalam bangunan tersebut, Grand Mulberry adalah bangunan baru yang tidak sepenuhnya menghapus sejarah situs tersebut dan tidak membuat para pejalan kaki merasa sedih akan New York yang pernah ada.
Di bagian bawah bangunan, bata-bata ornamen – yang dibuat secara manual oleh Glen-Gery – membentuk pita horizontal. Pada tingkat tengah dan atas, mereka diatur untuk menimbulkan kesan jendela pertajam dan jendela melengkung. Sedangkan di bagian belakang bangunan terdiri dari kombinasi panel logam, beton, dan bata.
Bangunan ini diberi nama Grand Mulberry karena lokasinya di sudut jalan Grand dan Mulberry – sebuah situs yang dulunya diisi oleh bangunan batu pasir sebagian berasal dari tahun 1830-an. Situs tersebut terkenal karena pernah menampung bank yang beroperasi dari tahun 1882 hingga 1932 dan digunakan oleh imigran Italia.
Secara keseluruhan, bangunan ini “merangkum jejak arsitektur sejarah sambil berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya”, ungkap Adjmi sang arsitek. Bangunan ini juga menampilkan bahan-bahan tradisional dan teknik-teknik dalam desainnya. Di dalam lobinya, terdapat lantai bergaya mozaik hitam dan putih serta penyelesaian plester. Unit hunian dilengkapi dengan lantai kayu, countertop marmer, dan backsplash ubin dekoratif.
Sumber: Dikutip dari dezeen.com