Halo sob , kali ini mau membagikan info International Mask Festival 2020 Hadirkan Delegasi Nasional dan Internasional Secara Daring. Cari info event Solo terbaru? Cekidot sob..
Info Event Solo : International Mask Festival 2020 Hadirkan Delegasi Nasional dan Internasional Secara Daring
International Mask Festival (IMF) merupakan acara tahunan berskala internasional yang mengusung konsep pertunjukkan seni topeng dan pameran kerajinan topeng. Namun dalam penyelenggaraannya IMF beralih dari sebuah pagelaran menjadi acara virtual melalui pemberdayaan media baru. Hal ini terjadi karena adanya pandemi COVID-19 yang mengharuskan semua kegiatan berubah menggunakan media baru. Walau demikian, komitmen untuk terus mampu menyajikan acara seni yang berkualitas selalu menjadi semangat utama dari penyelenggaran virtual event ini.
International Mask Festival 2020
Hadirkan Delegasi Nasional dan Internasional Secara DaringInternational Mask Festival 2020
Hadirkan Delegasi Nasional dan Internasional Secara Daring
Pada hari pertama, virtual event IMF dimulai pukul 17.00 WIB bertempat di Lokananta yang disiarkan secara langsung pada platform Youtube SIPA Festival. Opening ceremony virtual event IMF diawali dengan penampilan dari Semarak Candra Kirana dan ucapan selamat dari President of IMACO Korea. Dalam pelaksanaannya, delegasi nasional maupun internasional turut memeriahkan virtual event ini. Sanggar Seni dan Budaya Marajaki yang berasal dari Palangka Raya menyemarakkan virtual event IMF dengan menampilkan sebuah karya yang berjudul “Garanuhing”. Selanjutnya ada penampilan tari berjudul “Sumayau Tokou” yang merupakan interpretasi baru mereka terhadap beragam tarian dari Borneo Utara atau yang dikenal sebagai Sabah, merupakan karya dari Fakulti Filem Teater & Animasi (FiTA), Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia.
Penampilan berikutnya diisi oleh tarian topeng berjudul “Ragil Kuning” oleh seniman S. Hardina dari Malang. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Kulamba Dancers dari Chewa yang menampilkan tarian “Gulewamkulu” yang diakui secara resmi oleh UNESCO sebagai karya agung vokal dan kebudayaan tak berwujud yang perlu dilestarikan, didokumentasikan, dan dipelihara. Setelah itu dilanjutkan dengan penampilan dari Sing Seni Munggu Bali dengan karyanya yang berjudul “Ngaden” dan dilanjutkan pula dengan penampilan topeng “Confined Mask” karya Edgar Freire dari Ecuador.
International Mask Festival 2020
Hadirkan Delegasi Nasional dan Internasional Secara DaringInternational Mask Festival 2020
Hadirkan Delegasi Nasional dan Internasional Secara Daring
Tidak hanya menampilkan tarian, IMF 2020 juga mengadakan talkshow dengan Sang Maestro Topeng, Narimo yang dimoderatori oleh Eko Supriyanto. Setelah talkshow selesai, virtual event IMF dilanjutkan dengan penampilan dari Sanggar Purwakencana Losari, GenTa dari Pamekasan dengan “Tari Topeng Ghetta”, dan Elizabeth Sudira dari Solo dengan lagunya yang berjudul “Rindu Solo”, serta Dan’s Dance Studio Production dari Solo dengan karyanya yang berjudul “Bangkitnya Sang Panji”.
Salah satu delegasi dari Solo, Elizabeth Sudira yang merupakan maskot SIPA 2019 mengungkapkan, “Salut! Langkah berani yang sangat saya apresiasi. Disaat orang lain mengeluh tentang pandemi, SIPA Community justru dengan berani dan bersemangat menggelar event seni budaya tahunan ini secara virtual. Sekalipun hal ini sangat baru untuk kita semua, namun semangat untuk terus mempertahankan geliat seni budaya mengalahkan segala tantangan. Salut!”.
Karya topeng dari para seniman juga ditampilkan dalam virtual event IMF 2020 antara lain adalah karya milik International Carnival and Mask Museum of Binche (Belgia) dan Alaric Chagnard (Perancis). Kemudian dilanjutkan dengan penampilan karya “La Vrillette” yang merupakan hasil kolaborasi tari, topeng, musik, dan video dari Kadek Puspasari. Setelah itu dilanjutkan dengan tari topeng “Jayaperbangsa” oleh Gaya Gita Studio dari Sukabumi dan penampilan Sanggar Seni Sabukjanur Ponorogo yang berjudul “Ruang Tamu”, serta Solah Gatra Dance yang menampilkan karya berjudul “Ape Side” yang menggambarkan salah satu cobaan wabah yang saat ini melanda, berakibat harus berdiam diri di dalam rumah dengan jangka waktu yang lama dan rutinitas yang sama.
Tidak hanya itu saja, virtual event IMF juga mengundang bintang tamu utama yaitu Sang Maestro Tari, Didik Nini Thowok yang turut menampilkan karya barunya yang berjudul “Dunung”. Di penghujung acara, Cosplay Warewolf Cosproject tampil sebagai penutup virtual event IMF 2020. (Sev)
Sumber : PRESS RELEASE INTERNATIONAL MASK FESTIVAL 2020