Halo sob , kali ini saya mau update seputar tentang hal yang berkaitan tentang persawahan. Ada hal yang menarik nih sob , ketika mbolang ke sawah sob. Saya nemu apa ya sob ? Saya menemukan , Kincir Multifungsi “Pengusir Hama” karya Pak Tani dan Bu Tani sob. Ada yang sudah pernah liat sob? Seperti apa ya sob… yukk cekidot sob
Cerita nya begini sob, seperti biasa saya mbolang ke sawah. Sudah menjadi kebiasan ditengah kesibukan kuliah dan berbagai hal untuk mbolang kemana salah satunya sawah sob. Nah ada satu hal yang menurut saya unik sob ketika mbolang ke sawah . Sebetulnya sudah lama sih sob , namun mungkin saya baru memperhatikannya. Disini saya , nemu eh Kincir Multifungsi “Pengusir Hama” karya Pak Tani dan Bu Tani sob.
Kincir yang satu ini saya rasa unik , sempat saya “nggumun” sob. Ataukah saya mungkin “ndeso” ya sob baru liat nemu ginian. Nah balik lagi ke masalah kincir sob. Kincir ini digunakan dan diaplikasikan oleh Pak Tani di lahan garapannya yang mana fungsinya untuk pengusir hama sob.
Hama yang dimaksud disini adalah saya memperkirakan adalah Burung. Biasanya ketika sudah saatnya alias sudah waktunya pasti suatu ketika burung – burung akan berbondong – bondong menyerbu sawah sob.
Kincir Multifungsi “Pengusir Hama” ini saya rasa terbilang tradisional yang efisien dan ramah lingkungan. Ramah lingkungan karena tidak perlu menggunakan bahan kimia pabrikan. Efisien karena dapat berfungsi secara mandiri , jadi Pak Tani tidak perlu menggerakannya atau repot bolak – balik ke sawah untuk mengecek dan menggunakan alat pengusir hama.
Biasanya Pak Tani kan mengaplikasikan metode alat pengusir hama ini yang terbilang masih sama – sama tradisional yaitu dengan cara memasang tali yang sudah dilengkapi kaleng modifikasi seperti lonceng membentang sepanjang lahan persawahannya. Nah nanti akan ditarik – tarik , kemudian bergoyang dan berbunyinya kalengnya secara rame – rame karena jumlah kaleng yang cukup banyak.
Nah ini pasti sudah penasaran , gimana sih kok bisa kincir ini mengusir hama ? Cara kerjanaya ? Nah begini sob , karena ini kincir jadi disini Pak Tani memanfaatkan apa yang ada disekitarnya yaitu memanfaatkan Angin. Jadi Angin menggerakan baling baling kincir kemudian baling baling yang bergerak tersebut mengenai pemukul kaleng , dan pemukul kaleng akan bergerak memukul kaleng yang sudah terpasang satu paket dengan kincir ini kemudian menghasilkan bunyi “teng teng teng”.
“Teng teng teng” begitulah suara yang dihasilkan , harmoni suara yang indah. Nah suara “teng teng teng” inilah yang tidak disukai oleh burung. Sebuah suara keributan yang tidak disukai oleh burung. Akan berbunyi sewaktu – waktu ketika angin berhembus, jadi seolah – olah ada yang berjaga padahal tidak ada yang menjaga.
Saya rasa ini bagus dan kreatif juga. Keren Pak Tani dan Bu Tani.