Kebun Raya Boyolali jadi target selanjutnya sebagai mimpi berikutnya yang akan direalisasikan. Simak lebih lanjut bahasan kebun raya yang satu ini.
Lagi dan lagi Boyolali kembali memiliki proyek skala besar, kota yang satu ini lagi semangat – semangatnya membangun proyek yang nilai investasinya tidak sedikit yak an sobat ? Oh iya proyek skala besar kali ini yaitu membangun kebun raya di kawasan Mojosongo.
Proyek ekspetasi ini akan dibangun di atas tanah kas desa milik Desa Kemiri ( sekarang sudah dimekarkan menjadi Kelurahan ) seluas sekitar delapan hektare di Indrokilo, Dusun Tempurejo, Kelurahan Kemiri. Dalam mewujudkan mimpi itu Pemkab menggandeng Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Nah demi mewujudkan mimpi itu, dana Rp 15 miliar diusulkanlah masuk dalam APBD 2016. Namun, ternyata DPR hanya menyetujui dana sebesar Rp 9,9 miliar.
Lokasi kebun raya ini nantinya akan tepat berada di belakang Hastana Luhur Ngendrakila Pesarean Pemijen Trah Wiragunan-Prawiranegaran Surakarta.
Kalau sobat ingin tau , Calon lahan itu bisa diakses lewat Jl. Raya Boyolali – Klaten kemudian masuk ke jalan dusun sejauh 900 meter. Indrokilo sendiri itu berjarak sekitar 3,5 kilometer (km) dari kompleks kantor pemkab Boyolali yang baru dan 5 km dari ialan raya Solo-Semarang.
Kawasan tersebut sebenarnya dahulu merupakan kawasan hutan yang kini telah berubah menjadi tegalan dengan Sungai Candul dan Sungai Sombo. Sebagaimana yang diungkapakan oleh Koran Solopos , data terakhir yang diperoleh tim survei, di lokasi tersebut tumbuh sekitar 107 jenis tanaman. Namun, tak banyak satwa yang hidup di lahan tersebut.
Hanya satwa biawak dan landak yang kemungkinan akan muncul dalam kawasan kebun raya nantinya . “Kebun raya akan menampung tanaman konservasi sesuai dengan tema dan ikon yang telah ditentukan, yang jelas nanti banyak ditanam tanaman langka,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Cipto Budoyo via Koran Solopos
Pemkab bersama LIPI tengah menyusun masterplan kebun raya Boyolali. Kebun raya dibangun kedepannya tidak hanya untuk tujuan wisata tetapi juga konservasi, pendidikan, penelitian, dan jasa lingkungan.
Seperti yang diungkapkan Koran Solopos luas rencana kebun raya di Boyolali jauh lebih kecil dibandingkan luasan kebun raya lainnya seperti Kebun Raya Bogor dan lain – lain yang mana masing-masing luasnya lebih dari 80 Ha. Sedangkan Kebun Raya Boyolali luasnya hanya 8 hektar, tetapi lebih di fokuskan untuk konsep jauh bukan untuk masalah luasan lahan.
Dalam kebun raya Boyolali tema yang menjadi keunggulan khusus ialah bidang konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur. Dari tema ini menjadi fokus koleksi kebun raya. Tak hanya itu munculah beberapa altematif koleksi tematik yang bisa dikembangkan di kebun raya. Antara lain, koleksi tematik bambu yang ditempatkan di sepanjang tepi Sungai Gandul. Kedua, koleksi tematik tumbuhan yang berfungsi perlindungan mata air seperti beringin, jombok, awar-åwar, gayam, dan lain-lain. Koleksi lain adalah tematik tumbuhan buah lokal yang saat ini sudah langka. Nama mojosongo dapat mengacu pada nama buah local seperti mojo legi atau mojo pahit. Contoh lainnya adalah tanaman kemloko, trenggulun, dan lain-lain. Dua tema lainnya adalah koleksi tematik tumbuhan merambat dan tumbuhan pangkas. Yang mana seperti diungkapkan oleh Koran Solopos.
Diungkapkan Koran Solopos , berdasarkan Perpes No. 93/2011 , kebun raya minimal memiliki tiga pembagian ruang atau zona yakni zona penerima, zona pengelola, dan zona koleksi. Di Boyolali, kebun raya akan dilengkapi dengan zona rekreasi dan zona konservasi. Di dalam masterplan, ada tiga usulan
nama kebun raya yang akan dibangun di Boyolali, yakni Kebun Raya Indrokilo, Kebun Raya Klampis Ireng Boyolali, atau Kebun Raya Boyolali. “Kepastian namanya nanti Desember saat laporan final masterplan,” imbuh Cipto. Lurah Kemiri, Tusih Priyanta via Koran Solopos.
Melalui Koran Solopos , Dia juga berharap dengan rencana pembangunan kebun raya di Indrokilo bisa memberikan efek positif untuk masyarakat setempat seperti merangsang pertumbuhan ekonomi warga khususnya di bidang kuliner, suvenir, maupun home stay. Di kebun raya dikonsep hanya punya satu pesanggrahan untuk tamu-tamu VIP. Rencana pembangunan kebun raya ini merupakan bagian dari proyek-proyek skala besar yang telah dilakukan Pemkab mulai dari relokasi kantor Pemkab, Bulevard Boyolali, patung Soekarno, hingga penataan Simpang Lima Boyolali.
Sumber : Koran Solopos Edisi Cetak 30 November 2015