Arsitektur Hotel Mewah di Mojokerto

Mojokerto punya dua wajah: kota yang kental dengan sejarah Majapahit, sekaligus kota yang terus berkembang dengan bangunan modern. Salah satu contohnya bisa kita lihat pada Aston Mojokerto Hotel & Conference Center, hotel bintang empat yang berdiri di kawasan bypass. Resmi dibuka pada Desember 2022, hotel ini langsung dikenal sebagai smart hotel pertama di Bumi Majapahit. Kehadirannya bukan hanya menambah fasilitas akomodasi, tetapi juga menghadirkan karya arsitektur yang menarik untuk diamati.

Dari sisi fasad, Aston Mojokerto menampilkan pendekatan yang sederhana tapi penuh makna. Elemen bata ekspos hadir sebagai penghormatan terhadap identitas Mojokerto yang sejak lama dikenal sebagai penghasil bata merah. Detail ini juga menjadi pengingat pada candi-candi peninggalan Majapahit yang dibangun dari material serupa. Kesan yang muncul adalah kokoh namun bersahaja, sejalan dengan citra kota yang menjadi “rumah” bagi sejarah besar Nusantara.

Selain itu fasad hotel ini juga menampilkan detail kelokalan yang apik. Secondary skin berupa anyaman rotan sintetis motif batik kayung yang diaplikasikan dengan sistem panel modular membuat hotel ini nampak bersahaja dan merepresentasikan budaya Jawa sekaligus melestarikan craftmanship para pengrajin lokal. Detail ini menjadi salah satu daya tarik utama karena mampu menggabungkan unsur tradisi dengan pendekatan modern yang fungsional.

Tidak jauh dari hotel, terdapat Masjid Al Birru yang juga menarik dari sisi desain. Fasadnya menggunakan perforated metal berwarna putih. Material ini memberi efek ringan, membuat cahaya bisa masuk dengan lembut, sekaligus menghasilkan permainan bayangan yang menarik di siang hari. Kehadiran perforated metal di area masjid menciptakan kontras yang harmonis dengan bata merah, seolah mempertemukan kesan tradisional dengan sentuhan modern.

Masuk ke area dalam hotel, suasana terasa hangat berkat penggunaan material kayu dan detail anyaman rotan sintetis. Di restoran Wilwatikta, kursi dan panel beranyaman menambah tekstur ruang sekaligus menghadirkan nuansa lokal. Rotan sintetis dipilih karena praktis dan tahan lama, tetapi tetap membawa karakter kerajinan tangan yang menjadi bagian dari budaya. Sentuhan ini membuat pengalaman makan di restoran tidak hanya nyaman, tetapi juga menyenangkan secara visual.

Identitas lokal juga dihadirkan melalui penamaan ruang-ruang pertemuan. Ballroom dan meeting room dinamai dengan tokoh-tokoh besar Majapahit seperti Hayam Wuruk, Tribhuwana Tunggadewi, dan Raden Wijaya. Langkah sederhana ini memberi nilai lebih: tamu yang hadir tidak hanya menikmati fasilitas modern, tetapi juga diingatkan akan konteks sejarah Mojokerto sebagai pusat kejayaan Majapahit.

Kamar-kamar hotel dirancang dengan gaya modern dan teknologi terkini. Setiap kamar dilengkapi fasilitas smart hotel seperti Google Nest Hub dan televisi Android. Beberapa tipe suite bahkan menawarkan balkon dengan pemandangan Gunung Penanggungan, bathtub, serta interior yang luas dan nyaman. Teknologi berpadu dengan desain yang hangat, menjadikan hotel ini seimbang antara kemewahan modern dan kenyamanan khas rumah.

Selain itu, berbagai artwork dipasang di lobi maupun koridor untuk memperkaya suasana. Kehadiran karya seni ini membuat ruang-ruang di hotel terasa hidup, sekaligus memperkuat identitas desain yang tidak sekadar fungsional, tetapi juga estetis.

Secara keseluruhan, Aston Mojokerto menghadirkan arsitektur yang berpijak pada dua hal: akar lokal dan kebutuhan modern. Bata merah yang kokoh, rotan sintetis yang hangat, serta perforated metal yang ringan berpadu dalam satu bangunan yang berfungsi sebagai hotel sekaligus ruang pengalaman. Hotel ini bukan hanya tempat menginap, melainkan juga representasi bagaimana Mojokerto menjaga sejarah sambil melangkah ke masa depan.

Hotel ini didesain oleh Andy Rahman Architect & Judy Pranata

Galeri Foto Arsitektur Hotel Mewah di Mojokerto

 

Video Arsitektur Hotel Mewah di Mojokerto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *