Asiknya Ngobrol Manfaat Ekonomi Fintech Lending

Halo sob, kali ini mau bagi info Seru Banget Ngobrol Tempo Tentang Manfaat Ekonomi Fintech Lending. Nah kepo kan info bisnis solo ? Cekidot sob..

Info Bisnis : Ngobrol Manfaat Ekonomi Fintech Lending

Seru banget dapat kesempatan untuk ikutan bersama teman blogger lainnya ngobrol manfaat ekonomi fintech lending. Acara ngobrol Tempo ini keren banget dengan topik yang mantap. Sekarang jadi lebih pahami fintech dan tentunya manfaat ekonomi fintech lending.  

Acara keren yang bernama Ngobrol Tempo Tentang Manfaat Ekonomi Fintech Lending ini berlangsung di La Taverna Cafe & Resto berlangsung mulai dari jam 15.00 hingga dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

Diskusi Ngobrol Tempo Tentang Manfaat Ekonomi Fintech Lending ini dipandu oleh moderator yakni Bapak Tommy Aryanto , Direktur Tempo.Co . Narasumber yang berbagi cerita Tentang Manfaat Ekonomi Fintech Lending, ada Bapak Munawar (Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech). Kemudian Bapak Irawan Tri Nugroho, Akademisi UNS dan Bapak Sonny Ch Joseph, CEO & Founder Batumbu.

Sekarang itu kan lagi hits banget pinjam menimjam secara online. Di masa kekinian ini semua serba mudah seperti meminjam uang. Terkadang saking mudahnya jadi ceroboh dan lupa waspada dan memperhatikan setiap detilnya. Fintech Lending atau peer to peer lending ini punya manfaat ekonomi. Jangan melakukan pinjaman untuk kepentingan konsumtif. Peminjaman itu untuk meningkatkan produktivitas.

Fintech lending hadir bukan untuk menjadi pesaing bank , justru melengkapi. Fintech lending hadir untuk melayani orang yang tidak bisa akses bank secara langsung. Fintech lending hadir untuk melayani orang yang tidak bisa dilayani oleh bank , seperti membutuhkan dana cepat dan masih banyak lagi. Di Fintech lending mempertemukan pemodal dan orang yang membutuhkan dana cepat. Di Fintech lending bisa menjadi peminjam dan memilih siapa yang akan mendapat pinjaman. Peminjaman di Fintech lending lebih cepat dan mudah cair , inilah yang membantu sobat meningkatkan produktivitas usaha.

Fintech lending , punya kekhususan dan bidang masing masing. Fintech lending dapat meningkatkan tenaga kerja serta menambah pendapatan (upah dan gaji) sebesar 4,56 Triliun. Fintech lending punya scoring dan AI ( Artificial Intelegen ) yang akan menilai kinerja dan pengecekan data sehingga semuanya menjadi jelas dan menjadi tambahan informasi dan pertimbangan.

Fintech lending yang melakukan pelanggaran akan dicabut izin nya. Perlindungan konsumen, laporkan saja fintech lending yang legal kalau nakal,  harus berhati hati terhadap fintech lending yang ilegal, karena sulit untuk diproses. Fintech Lending dibawah pengawasan OJK, terdapat TKB berupa scoring yang selalu update. Fintech Lending yang legal, cuma boleh mengakses data camera , location dan microphone. Ingat sob, ada aturan yang mengatur tentang fintech, sobat bisa cek di POJK 77/2016 dengan larangan larangan penyelenggara terdapat di pasal 43.

Selain mengenal dan memahami fintech lending, dikenalkan juga beberapa aplikasi fintech lending seperti Batumbu. Bapak Sonny Ch. Joseph selaku CEO & Co-Founder Batumbu langsung bercerita seputar Batumbu, fintech lending yang dikembangkan oleh PT Berdayakan Usaha Indonesia fokus memberdayakan ukm di Indonesia. Batumbu : Bertumbuh untuk semua, baik itu untuk ukm maupun platfrom itu sendiri. Menariknya Batumbu memiliki 4 partners, sehingga dapat tumbuh dan memiliki ekosistem yang baik. Oh iya Batumbu selalu memberikan kesempatan untuk tumbuh yaitu dengan cara Batumbu selalu terbuka untuk sharing dalam suatu kelas maupun banyak kesempatan lainnya sehingga ukm dapat meningkatkan produktivitas dan terus berkembang.

Satu hal lagi cerita seputar fintech lending, Bapak Irawan Tri Nugroho selaku ademisi UNS yang menjadi narasumber dalam acara Ngobrol Tempo Tentang Manfaat Ekonomi Fintech Lending sedikit bercerita fintech lending dari sisi akademiknya. Bapak Irawan Tri Nugroho sering melakukan riset tentang peer to peer lending ini. Oh iya Bapak Irawan Tri Nugroho juga bercerita Jangan mengajarkan orang untuk pinjam uang, tapi pinjamlah uang untuk modal dan menghasillan sehingga produktif.