Halo sob, kali ini mau bagi info berwisata Keliling Sriwedari Kota Solo Bersama Soerakarta Walking Tour. Nah kepo kan wisata Solo ? yuk cekidot sob…
Info Kota Solo : Jalan – Jalan Keliling Sriwedari Kota Solo Bersama Soerakarta Walking Tour
Hari minggu yang lalu, tepatnya 14 April 2019 jalan – jalan lagi sambil belajar mengenal sekitar dan sejarah bersama Soerakarta Walking Tour. Kali ini jalan – jalan keliling Sriwedari dan sekitarnya. Kegiatan seperti ini adalah hal yang menyenangkan. Berwisata yang dekat dan bermanfaat. Ku ceritanya sedikit saja ya sob, soalnya banyak banget kalau diceritain disini…
Stadion R Maladi Sriwedari
Sekitar Stadion R Maladi Sriwedari banyak pepohonan rindang menghiasi membuat kawasan ini menjadi sejuk. Stadion Sriwedari merupakan stadion tertua di Indonesia. Sejarah berdirinya stadion legendaris ini diawali di tahun 1932. Ketika itu, Sri Susuhunan Paku Buwono X , Raja Keraton Surakarta memiliki inisiatif membangun sebuah stadion untuk kegiatan olahraga kerabat kraton dan kalangan pribumi.
Perencana stadion Sriwedari dipercayakan kepada Mr. Zeylman dengan menghabiskan biaya sebesar 30.000 gulden. Sementara pelaksana proyek pembangunannya dilakukan oleh R. Ng. Tjondrodiprojo dengan dibantu 100 pekerjanya dan memakan waktu selama 8 bulan. Stadion Sriwedari yang dilengkapi lampu sorot di setiap sudut ini akhirnya selesai dibangun pada tahun 1933.
Pada tahun 1948 atau tepatnya tanggal 8-12 September, Stadion Sriwedari dipakai sebagai tempat penyelenggaraan Pekan Olah raga Nasional (PON) pertama. Setahun kemudian, digunakan sebagai tempat serah terima kekuasaan pemerintah pendudukan Belanda atas Kota Surakarta kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Bangunan MAN 2 Surakarta
Bangunan kuno ini digunakan sebagai bangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Surakarta. Bangunan kuno seluas sekitar 4.000 meter persegi itu menyerupai huruf “U” dan bertingkat dua. Bangunan kuno tersebut dulunya milik seorang saudagar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun bangunan itu kemudian dibeli pemerintah melalui Departemen Agama (Depag). Bangunan itu dulu namanya Nongtjik, milik saudagar yang saat ini bermukim di Malaysia.
Digunakan sebagai tempat Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN). Sekitar tahun 1950, komplek gedung pendidikan itu juga dipakai untuk kantor Mahkamah Islam Tinggi (MIT) yang kemudian berubah menjadi Pengadilan Tinggi Agama. MIT itu merupakan sebuah lembaga setingkat Pengadilan Tinggi untuk peradilan umum.
Sebelum lanjut ke spot selanjutnya , berhenti di depan Plaza Sriwedari sedikit bercerita karena di area depan Taman Sriwedari tepatnya depan Joglo ada patung penari yang menjadi maskot Wayang Orang Sriwedari.
Musem Radya Pustaka Kota Solo
Museum Radya Pustaka yang didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890 ini merupakan museum tertua yang ada di Indonesia. Sebelum menjadi museum bangunan ini merupakan kediaman seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar. Jadi bangunan ini juga memiliki nama lain yaitu Loji Kadipolo.
Segaran Sriwedari Kota Solo
Segaran Sriwedari merupakan peninggalan Paku Buwono ke X. Segaran Sriwedari ini menjadi salah satu bagian dari Bon Rojo alias Kebun Raja atau Taman Raja. Dulu sekeliling danau buatan ini banyak kandang hewan. Taman Sriwedari alias kebon Raja ini kebun binatang pertama di Jawa. Alkisah dahulu, Kebun Raja yang disebut Sriwedari dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan yang rindang memayungi taman Segaran yang asri.
Dulu di pulau itu ada joglo atau panggung yang digunakan untuk lokasi pementasan kesenian, tempat pertunjukan tersebut dulunya bernama Panti Pangeksi. Sementara di bawah panggung terdapat lokasi penyimpanan seperangkat gamelan keraton yang dinamai Gua Swara yang didulu gamelan ini sering dibunyikan ketika acara Malam Selikuran yang dilaksanakan di malam ke-21 Ramadan.
Oh iya dulu ada gajah bernama Kiai Anggoro yang disakralkan begitu populer menjadi maskot dari Taman Sriwedari alias kebon Raja.
Makam Ki Precet
Kalau sobat sering melintas di jalan samping GOR Sritex pasti sering melihat kotak kecil. Konon kabarnya itu merupakan Makam Ki Precet yang memang sudah terkena jalan. Sekarang jalan kecil itu dinamakan Jalan Abiyoso , dulu bernama Jalan Teposan 1. Ki Precet konon merupakan seorang yang memiliki kesaktian tidak bisa ditangkap oleh siapapun. Itulah mengapa setiap kali ditangkap selalu mrucut atau mrecet (lolos).
Monumen Setya Bhakti Kota Solo
Tugu yang dibangun pada 1986 ini menjadi tanda pengingat kisah pada tanggal 11 Agustus 1949, atau hanya sehari berselang peristiwa pertempuran 4 hari di Solo yang dipimpin Letkol Slamet Riyadi, sebanyak 23 warga Kampung Precetan menjadi korban tentara pendudukan Belanda. Pejuang yang melawan kemarahan tentara KNIL yang kehilangan salah satu anggotanya dan ketika ditemukan sudah menjadi mayat tanpa kepala di dekat Pasar Kembang.
Bangunan Gedung Wayang Orang Sriwedari Kota Solo
Gedung Wayang Orang Sriwedari adalah tempat pentas karya seni yang masih lestari di Kota Surakarta. Didalam Gedung Wayang Orang Sriwedari, para seniman dan seniwati setiap malam masih memainkan cerita Mahabarata dan Ramayana. Untuk harga tiketnya sangat terjangkau, cukup Rp 10.000,- sudah bisa mendapatkan kursi VIP. Sedangkan cukup Rp 5000,- untuk Balkon dan Reguler, satu lagi Reguler yang ditengah Rp 7.500. Pentas Wayang Orang Sriwedari memulai pertunjukan pada pukul 20.00 WIB sampai dengan selesai, buka setiap hari.
Dahulu untuk menandakan ada pentas Wayang Orang Sriwedari dinyalakan lampu sorot besar yang berada di menara yang tinggi. Dahulu Gedung Wayang Orang Sriwedari dilengkapi menara yang tinggi untuk lampu penanda ada keramaian dan pentas, sekarang tinggi menara itu tak setinggi yang telah lalu.
Mohon maaf kalau ada salah kata dan info. Monggo dikoreksi atau komen ya…
Info lanjut cek instagram @soerakartawalkingtour